Kondisi bangunan dapur dan wc warga yang longsor di Desa Tanjung Alam. |
Desa Tanjung Alam adalah satu-satunya desa yang dikelilingi bantaran sungai yang biasa disebut warga setempat sungai lanang. Sampai saat ini didesa tersebut belum ada penghadang berupa bronjong yang mencegah grusan terjadi akibat sungai membesar. Lonsor juga bukan kali ini saja terjadi, walupun belum memakan korban jiwa. Namun bangunan rumah warga setempat sering ambles akibat gerusan yang terus dialami. Selain sering ambles, desa tersebut sering kali banjir terjadi jika curah hujan tinggi terjadi.
Rumah warga yang alami longsor. |
Adapun hasil Hearing yang telah dilakukan, pihak PLTA Musi menjanjikan akan membangun:
1. Membangun Plapis Tebing/ Bronjong
2. Penggerukan Sidemintasi
3. Imbal Balik Jasa
Itulah janji dari PLTA Musi kepada warga desa kami untuk menanggulangi dampak bencana yang terjadi akibat gerusan air sungai yang dibendung oleh pihak PLTA Musi.
"Ini telah terjadi lagi longsor di desa kami, ada beberap rumah warga yang mengalami longsor. Akibat gerusan air sungai yang membesar dikarenakan curah hujan yang tinggi. Untuk saat ini belum ada korban jiwa, namun krugian matrial bangunan rumah warga sering terjadi", ungkap Kepala Desa Feri Marzoni.
Ia berharap lanjut Feri, selain pihak PLTA Musi ia mengharapkan bantuan dari dinas terkait, dari musibah yang dialami warganya. Karena jika belum dilakukan pembangunan bronjong atau plapis tebing disetiap titik rawan longsor didesanya. Longsor akan terus terjadi, dan desa tersebut akan mengecil jika grusan sungai terus menghantam dinding tanah didesanya", pungkas Kades. (aa)
Post a Comment
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE. Sebelum memberikan komentar silahkan follow
Kepahiang News terlebih dahulu.