KEPAHIANGNEWS.COM - Peningkatan produktivitas kopi per hektar di Brazil terjadi karena menerapkan pola tanam rapat, yaitu 2,5 x 1 m atau 3 x 0,5 m. Dengan begitu, jumlah tanaman per hektar dapat mencapai sekitar 7000 batang. Brazil juga menerapkan pemupukan tepat dosis dan tepat jenis yang disertai pemeliharaan secara baik dan benar.
Indonesia bisa menyusul Brazil asalkan para petani mau melakukan revolusi pola tanam, meningkatkan pengetahuan terkait pemeliharaan tanaman, dan memberikan pupuk sesuai dosis dan jenis yang dianjurkan. Selain itu, dibutuhkan juga peran serta pemerintah, dengan memberikan pemahaman dan penyediaan pupuk, meningkatkan keterampilan petani kopi, dan memberikan dukungan modal.
Kopi menjadi salah satu komoditas perkebunan yang memiliki daya jual tinggi dari dulu hingga sekarang. Indonesia memiliki banyak kopi yang terkenal dan unik. Dalam budidayanya, pemberian pupuk harus diperhatikan agar hasil panennya optimal. Kegiatan memberikan pupuk pada tanah di sekitar pohon ini harus dilakukan dengan benar, sehingga kondisi tanaman akan semakin baik.
Pemberian pupuk pada pohon kopi tidak hanya didasarkan pada jenis dan dosis pupuk saja namun juga perlu dilakukan pada waktu yang tepat. Di sisi lain, cara pemberian pupuk juga akan memengaruhi efektivitas dan efisiensi penyerapan pupuk oleh tanaman. Jika pemberian pupuk diberikan pada lokasi yang sesuai, maka penyerapan juga akan berlangsung lebih efektif.
Secara umum, pemupukan pada tanah akan diberikan pada saat air dalam tanah masih cukup basah. Pemupukan tanah pada musim kemarau juga sangat dihindari dan hanya dilakukan jika memang daun tanaman kopi sudah terlihat menguning. Pemberian pupuk pada musim kemarau juga tidak dilakukan melalui tanah melainkan melalui daun.
Pupuk daun yang biasa digunakan adalah campuran antara 100 gram urea + 20 gram mangan sulfat + 100 gram garam inggris + 10 ml fungisida. Campuran tersebut kemudian dilarutkan ke dalam 10 liter air dan selanjutnya disemprotkan pada permukaan bawah daun kopi. Penyemprotan pupuk biasanya dilakukan sebanyak 3 sampai 5 kali dengan interval waktu setiap 2 minggu sekali. Penyemprotan ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari hingga pukul 11:00 dan bisa dilanjutkan pada sore hari mulai pukul 15:00. Pastikan kamu menghindari penyemprotan pupuk pada saat matahari sedang terik.
Pemberian pupuk yang benar pada pohon kopi secara umum dilakukan dalam dua kali waktu. Pertama pada awal musim hujan, pupuk diberikan pada bulan Oktober atau November sebanyak ½ dosis. Sedangkan pemupukan kedua dilakukan pada akhir musim hujan, yakni pada bulan April atau Mei dengan dosis yang sama.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemupukan pohon kopi yang dimiliki bisa dilakukan dengan benar. Agar hasilnya semakin memuaskan.(aa)
Post a Comment
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE. Sebelum memberikan komentar silahkan follow
Kepahiang News terlebih dahulu.