KEPAHIANGNEWS.COM - KEPAHIANG, PLTA Musi dengan kapasitas 3 x 70 MW yang berlokasi di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu merupakan pembangkit ramah lingkungan yang dikelola oleh PLN UIK Sumbagsel. Selain ramah lingkungan, beberapa kendala yang menjadi tantangan adalah sampah yang masuk ke intake dam PLTA.
Sampah tersebut merupakan sampah domestik seperti plastik dan sampah potongan kayu yang mengalir dialiran sungai yang merupakan sumber bahan baku produksi lisrik di PLTA Musi. Sampah yang masuk ke Intake Dam PLTA Musi menjadi salah satu penyebab turunnya daya mampu pembebanan PLTA Musi.
Melihat kodisi tersebut, PLN berkolaborasi Bank Sampah Berkah (BSB) untuk mengelolah sampah yang masuk ke intake dam PLTA Musi. PLN dan BSB akan mendirikan unit BSB dihulu aliran sungai Musi untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah plastik ke sungai dan menjadikan sampah plastik menjadi suatu hal yang bernilai dan berkah.
Manager UPK Bengkulu, I Nyoman Buda menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada penerima manfaat kelompok Bank Sampah Berkah (BSB). Bantuan sebesar Rp. 70 juta diterima langsung oleh Ketua Kelompok Bank Sampah Berkah, Bopy Randani , S.Pd.
“Sampah Plastik bernilai ekonomis yang masuk ke PLTA Musi diperkirakan mencapai 1 ton pertahun dan tentunya berisiko menggangu operasional pembangkit. Bayangkan jika sampah ini penuh, maka aliran air untuk operasi PLTA akan terganggu sehingga pentingnya kolaborasi dengan melibatkan Bank Sampah yang akan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan” ungkap Nyoman.
Bantuan TJSL tersebut akan digunakan untuk pembentukan unit BSB di hulu aliran sungai Musi, pelaksanaan kegiatan sosialisasi pengelolan sampah kepada masyarakat, pengembangan aplikasi dan website BSB, pengadaan kotak sampah untuk desa/kelurahan terbaik dalam pengelolaan sampah binaan PLN Peduli dan BSB.
Bank Sampah Berkah (BSB) terus melakukan strategi pengembangan diantaranya penyediaan produk daur ulang sampah anorganik menjadi bahan kerajinan yang bernilai ekonomi serta menjadikan sampah plastik menjadi alat tukar proses pembayaran listrik atau token listrik dan pengembangan aplikasi online serta website Bank Sampah Berkah (BSB) serta buku tabungan sehingga nasabah dapat bertransaksi maupun pengecekan saldo melalui aplikasi online.
Bank Sampah Berkah (BSB) terus melakukan inovasi dalam pengembangan pemanfaatan sampah anorganik agar menjadi nilai ekonomis dan berkah, merubah pola pikir masyarakat dalam pemanfaatan sampah menjadi bernilai dan mewujudkan Bank Sampah Berkah (BSB) sebagai tempat pengelolaan sampah menuju masyarakat kreatif, inovatif dan produktif serta menjadikan sampah untuk pemanfaatan bersama, ujar Bopy.(aa)
Post a Comment
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE. Sebelum memberikan komentar silahkan follow
Kepahiang News terlebih dahulu.