Ia mengatakan, satu-satunya sumber air harapan masyarakat Desa Pekalongan adalah aliran air PDAM yang pipanya sudah terhubung kerumah-rumah warga. Namun itupun tidak bisa jadi harapan seutuhnya. Karena aliran PDAM sering mati tampa alasan, padahal sumber air PDAM yang ada di Desa Pekalongan cukup besar untuk mengaliri pipa PDAM yang terhubung kerumah warga. Saat ini masyarakat mengahrapakan air hujan untuk kebutuhan mereka. Serta ada juga yang menumpang ke warga lain yang mempunyai sumur, itupun tidak banyak yang mempunyai sumur.
Untuk saat ini PDAM di desanya tidak mengalir cukup lama, dan pihaknya telah mengeluhkan hal tersebut ke pihak PDAM yang ada di desanya. Numun sampai saat ini belum ada kejelasan dan tindak lanjut dari keluhan masyarakat. Dengan hal tersebut yang sering terjadi, Kepala Desa harus berpikir exstra untuk membantu warganya yang kesusahan air bersih.
"Air di Desa Pekalongan sudah lama tidak mengalir, padahal masyarakat membayar. Serta sudah melaporkan hal tersebut kepihak PDAM, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya", jelas Kepala Desa.
Ia menegaskan, jika air PDAM tak kujung juga mengalir, ia menegaskan kepada warganya untuk tidak membayar iuran PDAM. Karena air yang diharapkan tak ada. Ia juga mengungkapkan, kedepannya ia akan berusaha akan menciptakan suber air sendiri, jika PDAM di desanya tak kunjung mengalir", tambah Kades.(aa)
Post a Comment
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE. Sebelum memberikan komentar silahkan follow
Kepahiang News terlebih dahulu.